Kamis, 17 November 2016

Media Komunikasi Pembelajaran


TUGAS MATA KULIAH MEDIA KOMUNIKASI PEMBELAJARAN

















Dibuat oleh :
Aep
Ferdiansyah
Fika Fadilawati
Hartono Ali
Neni Sunarsih
Ristianti Dewi
Sulistyawati

















PEMANFAATAN HASIL PENELITIAN IPTEKS
BERUPA MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF
PADA PEMBELAJARAN KEARSIPAN
DI SMK ADMINISTRASI PERKANTORAN


Abstrak

Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk: 1). meningkatkan daya tarik dan kemandirian belajar siswa SMK Program Keahlian Administrasi Perkantoran pada kompetensi kearsipan dengan memanfaatkan media pembelajaran berbasis komputer; 2). meningkatkan pemanfaatan media pembelajaran berbasis komputer oleh guru kearsipan SMK Program Keahlian Administrasi Perkantoran.
Kegiatan dilaksanakan dengan menggunakan metode penelitian dan pengembangan, ceramah, tanya jawab, demonstrasi, observasi, dan praktik pemanfaatan media pembelajaran interaktif berbasis komputer. Program pengabdian dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap diseminasi dan sosialisasi media, serta tahap pemanfaatan media di sekolah.
Kegiatan PPM Inovatif berupa pemanfaatan media pembelajaran interaktif dalam pembelajaran Kearsipan di SMK program keahlian Administrasi Perkantoran telah dapat dilaksanakan dengan baik. Pelaksanaan kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar berkat kerjasama dengan MGMP Administrasi Perkantoran propinsi DIY. Berdasarkan pengamatan terhadap pemanfaatan media pembelajaran interaktif di sekolah, sebagian besar sekolah hanya dapat memanfaatkan media tersebut secara klasikal. Seluruh siswa yang mengikuti pelajaran dengan menggunakan media interaktif menyatakan senang dan lebih mudah menangkap materi yang disajikan.
















UTILIZATION OF IPTEKS RESEARCH FINDINGS
IN THE FORM INTERACTIVE LEARNING MEDIA
IN FILING COMPETENCES
AT SMK OFFICE ADMINISTRATION


Abstract

Innovative PPM activities goals to: 1) enhance the attraction and vocational students learn self-reliance Study Program Administrative Office at the filing competence by utilizing computer-based learning media; 2) increase the use of computer-based learning media by filing teachers of Office Administration Program.
Activities carried out by using the methods of research and development, lectures, question and answer, demonstration, observation, and practices of media use computer-based interactive learning. Service program is divided into two stages, that is stage of dissemination and media dissemination, and utilization of the media in school.
Innovative PPM activities to use of media in the form of interactive learning in vocational education programs of Filing in Office Administration of expertise could have been executed better. Implementation of this activity can proceed smoothly thanks to the cooperation with the provincial Office Administration MGMP DIY. Based on observations of the use of interactive learning media in schools, most schools can only use the classical media. All students who take lessons with interactive media fill enjoy and more easily grasp the material presented.

Keyword: inovatif ppm, media utilization, interactive media


















A. PENDAHULUAN
1. Analisis Situasi
Pendidikan merupakan perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat dengan perkembangan. Perkembangan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus dilakukan untuk mengantisipasi kebutuhan masa depan. Demikian halnya dengan pendidikan menengah kejuruan sebagai pencetak calon tenaga kerja menengah, harus mampu mengantisipasi kebutuhan dan tantangan masa depan. Upaya antisipasi dilakukan agar proses dan materi pembelajaran di sekolah menengah kejuruan selaras dengan perkembangan kebutuhan dunia usaha/dunia industri, perkembangan dunia kerja, serta perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Hasil observasi empirik di lapangan mengindikasikan, bahwa sebagaian besar lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) kurang mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sulit untuk dilatih kembali, serta kurang mampu mengembangkan diri. Studi lain menggambarkan bahwa sebagian lulusan SMK tidak bisa diserap di lapangan kerja, karena kompetensi mereka belum sesuai dengan tuntuan dunia kerja. Hal tersebut disebabkan pembelajaran di SMK belum banyak mengembangkan kemampuan adaptasi dan soft skill, serta kurang relevansinya materi yang diajarkan kepada peserta didik.
Kompetensi manajemen kearsipan merupakan salah satu kompetensi vokasional yang sangat penting untuk mengembangan kemampuan adaptasi lulusan. Keberhasilan mengembangkan kompetensi tersebut akan mengantar pada kesuksesan lulusan SMK dalam meraih pekerjaan dan mengembangkan diri dalam kehidupan di masyarkat. Untuk itu diperlukan strategi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran manajemen kearsipan di SMK dengan menerapkan media pembelajaran berbasis komputer yang telah dikembangkan melalui penelitian.



2. Tinjauan Pustaka
a. Kompetensi Manajemen Kearsipan.
Kompetensi manajemen kearsipan merupakan salah satu kompetensi kejuruan yang dikembangkan dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) SMK Program Keahlian Administrasi. Kompetensi manajemen kearsipan meliputi sub kompetensi :
1) Menerima dan mendistribusikan surat masuk
2) Menerima dan mendistribusikan surat keluar
3) Mengelola surat yang penting dan yang harus diterima pada hari yang sama
4) Melola dan mengirim email
5) Menetapkan kebutuhan bahan dan alat kearsipan
6) Memilih sistim yang sesuai
7) Mengimplementasikan sistim kearsipan (KTSP SMK : 2007).

b. Media Pembelajaran
1) Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar (Azhar Arsyad, 2007 : 3). Association of Education and Communication Technology (AECT) memberikan definisi media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan dan informasi (Richey : 1994). Pendapat lain mengemukakan bahwa media adalah suatu sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari seorang komunikator kepada komunikan (Suranto, 2005:18). Sedangkan Trini Prastati (2005:3) memberi makna media sebagai apa saja yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi ke penerima informasi.
Heinich dan kawan-kawan (1996:8) mengartikan media sebagai perantara yang mengantar informasi dari sumber kepada penerima. Dengan demikian televisi, film, foto, radio, rekaman audio, gambar yang diproyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya adalah tergolong media. Apabila media tersebut membawa pesan-pesan atau informasi yang mengandung maksud dan tujuan pengajaran maka media itu disebut media pembelajaran.
Secara lebih khusus Briggs (1979) mengatakan media sebagai sarana fisik untuk menyampaikan isi atau materi pembelajaran. Sarana fisik tersebut dapat berupa buku, tape rekorder, kaset, kamera video, film, slide, foto, gambar, grafik, televisi, dan kompuiter. Sependapat dengan Briggs, Wang Qiyun & Cheung Wing Sum (2003), menyatakan bahwa dalam konteks pendidikan, media biasa disebut sebagai fasilitas pembelajaran yang membawa pesan kepada pembelajar. Media dapat dikatakan pula sebagai bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio visual dan peralatannya, sehingga media dapat dimanipulasi, dilihat, dibaca, dan didengar.
Dengan demikian media pembelajaran dapat dikatakan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis, yang dapat digunakan untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Atau dapat disimpulkan bahwa media merupakan komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.
2) Macam-Macam Media Pembelajaran
Media pembelajaran berkembang dari waktu ke waktu, seiring dengan perkembangan teknologi. Beberapa ahli menggolongkan macam-macam media pembelajaran dari sudut pandang yang berbeda.
Heinich (1996) menjabarkan media pembelajaran dalam bukunya meliputi : nonprojected media, projected media, audiomedia, motionmedia, computer mediated instruction, computer based multimedia and hypermedia, media radio and television. Nonprojected media berupa photographs, diagrams, displays, dan models. Projectedmedia terdiri dari slides, filmstrips, overhead transparencies, dan computer projection. Audiomedia berupa cassettes dan compact discs, sedangkan motionmedia berupa video dan film.
Azhar Arsyad (2007:29) mengelompokkan meda pembelajaran menjadi empat kelompok, yaitu media hasil teknologi cetak, media hasil teknologi audio visual, media hasil teknologi komputer, dan media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer.
Sementara Seels & Glasgow (1990 : 181-183) membagi media berdasarkan perkembangan terknologi, yaitu media dengan teknologi tradisional dan media dengan teknologi mutakhir. Media dengan teknologi tradisional meliputi : (a) visual diam yang diproyeksikan berupa proyeksi opaque (tak tembus pandang), proyeksi overhead, slides, filmstrips; (b) visual yang tidak diproyeksikan berupa gambar, poster, foto, charts, grafik, diagram, pameran, papan info; (c) audio terdiri dari rekaman piringan dan pita kaset; (d) penyajian multimedia dibedakan menjadi slide plus suara dan multi image; (e) visual dinamis yang diproyeksikan berupa film, televisi, video; (f) media cetak seperti buku teks, modul, teks terprogram, workbook, majalah ilmiah, berkala, dan hand out; (g) permainan diantaranya teka-teki, simulasi, permainan papan; (h) realita dapat berupa model, specimen (contoh), manipulatif (peta, miniatur, boneka).
Sedangkan media dengan teknologi mutakhir meliputi dibedakan menjadi : (a) media berbasis telekomunikasi diantaranya adalah telekonfrence dan distance learning; (b) media berbasis mikroprosesor terdiri dari CAI (Computer Assisted Instruction, Games, Hypermedia, CD (Compact Disc), dan Web Pembelajaran (Web Based Learning)
Penggolongan media yang lebih aktual dikemukakan oleh William W. Lee & Diana L. Owen (2004:55-56) dengan delapan tipe media pengiriman. Kedelapan media tersebut adalah instructor-led, computer-based, distance broadcast, web-based, performance support systems (PSS), dan electronic performance support systems (EPSS).
Berdasarkan macam-macam media tersebut di atas, menunjukkan bahwa media pembelajaran senantiasa mengalami perkembangan seiring kemajuan ilmu dan teknologi. Perkembangan media pembelajaran juga mengikuti tuntutan dan kebutuhan pembelajaran, sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.
3) Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran
Levie & Lents dalam Azhar Arsyad (2007) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompenstoris.
Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Media gambar atau animasi yang diproyeksikan melalui LCD dapat memfokuskan dan mengarahkan perhatian mereka kepada pelajaran yang akan mereka terima. Hal ini berpengaruh terhadap penguasaan mater pelajaran yang lebih baik oleh siswa.
Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat keterlibatan emosi dan sikap siswa pada saat menyimak tayangan materi pelajaran yang disertai dengan visualisasi. Misalnya, tayangan video gambar simulasi kegiatan kantor, video penggunaan mesin-mesin kantor, dan sejenisnya.
Fungsi kognitif media visual terlihat dari kajian-kajian ilmiah yang mengemukakan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar. Sedangkan fungsi kompensatoris dari media pembelajaran dapat dilihat dari hasil penelitian bahwa media visual membantu pemahaman dan ingatan isi materi bagi siswa yang lemah dalam membaca.
Berdasarkan berbagai pendapat di atas, media pembelajaran sangat dirasakan manfaatnya dalam proses belajar mengajar. Secara umum, media pembelajaran bermanfaat untuk memperlancar interaksi dosen dan mahasiswa, dengan maksud membantu mahasiswa belajar secara optimal.
4) Prosedur Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Komputer
Untuk menghasilkan media pembelajaran yang baik perlu dilakukan dengan menempuh prosedur yang benar dalam proses pengembangannya. Soulier sebagaimana dikutip oleh Sunaryo Sunarto (2002) menjelaskan bahwa tahapan pengembangan media khususnya yang berbantuan computer meliputi plan, development, dan evaluation. Sedangkan William W Lee dalam bukunya Multimedia Based Instructinal Design (2004) menguraikan lima tahap prosedur pengembangan media yang meliputi analysis, design, development, implementation, dan evaluation.


B. METODE KEGIATAN
1. Khalayak Sasaran
Khalayak sasaran dari kegiatan PPM ini adalah para guru Kearsipan SMK Program Keahlian Administrasi Perkantoran di propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

2. Metode Kegiatan
Metode yang digunakan dalam program pengabdian ini meliputi:
a. Penelitian dan pengembangan, untuk menghasilkan produk media pembelajaran kearsipan berbasis komputer, yang telah dilakukan dalam kegiatan penelitian IPTEKS tahun 2008.
b. Metode ceramah, tanya jawab, dan demonstrasi, untuk diseminasi dan sosialisasi produk media pembelajaran kearsipan berbasis computer.
c. Metode observasi untuk memantau pemanfaatan media pembelajaran kearsipan berbasis komputer oleh guru-guru di SMK Program Keahlian Administrasi Perkantoran.

3. Langkah-Langkah Kegiatan PPM
Langkah-langkah yang dilakukan dalam PPM ini adalah: 1) pengembangan (pembuatan) multimedia interaktif untuk pembelajaran kompetensi Filing System; dan 2) pemanfaatan media pembelajaran berbasis komputer dalam pembelajaran kearsipan di sekolah. Proses pengembangan media pembelajaran berbasis komputer telah dilakukan dalam penelitian IPTEKS tahun 2008. Proses pengembangan dilakukan dengan mengacu pada model yang dikembangkan oleh William W Lee & Diana L Owen (2004) yang meliputi tahapan: analisis, desain, pengembangan produk, implementasi, dan evaluasi.
Pemanfaatan media pembelajaran berbasis komputer dalam pembelajaran kearsipan di sekolah akan dilakukan dengan tahapan:
a. Diseminasi hasil pengembangan media pembelajaran berbasis komputer kepada guru-guru kearsipan SMK Program Keahlian Administrasi Perkantoran.
b. Demonstasi cara penggunaan media pembelajaran berbasis komputer kepada guru-guru kearsipan SMK Program Keahlian Administrasi Perkantoran.
c. Pemanfaatan media pembelajaran berbasis komputer dalam pembelajaran kearsipan di SMK Program Keahlian Administrasi Perkantoran.

4. Faktor Pendukung dan Penghambat
Faktor-faktor yang mendukung dan menghambat pelaksanaan kegiatan PPM ini adalah:
a. Faktor pendukung
1). Ketersediaan dana
2). Kerjasama yang baik dari MGMP Administrasi Perkantoran propinsi DIY
3). Kerjasama yang baik dari guru-guru Administrasi Perkantoran propinsi DIY
4). Ketersediaan fasilitas laboratorium komputer yang cukup memadai untuk sosialisasi media
b. Faktor penghambat
1). Padatnya kegiatan di kampus sehingga kesulitan menentukan waktu pelaksanaan.
2). Tidak semua sekolah memiliki fasilitas komputer untuk memanfaatkan media dalam pembelajaran di kelas.
3). Jarak sekolah yang cukup jauh sehingga kesulitan dalam melakukan pemantauan pemanfaatan medi di sekolah.

C. PELAKSANAAN KEGIATAN PPM
Kegiatan PPM Inovatif ini merupakan tindak lanjut dari hasil penelitian IPTEKS tahun 2008. Kegiatan ini berupa pemanfaatan media pembelajaran interaktif berbasis komputer dalam pembelajaran Kearsipan di SMK program keahlian Administrasi Perkantoran. Media pembelajaran interaktif yang di sosialisasikan telah dikembangkan dalam penelitian IPTEKS. Sasaran dari kegiatan ini adalah guru-guru SMK program keahlian Administrasi Perkantoran terutama yang mengajarkan kompetensi Kearsipan.
Rekrutmen peserta kegiatan PPM untuk tahap Diseminasi dan Sosialisasi media dilakukan melalui kerjasama dengan MGMP Administrasi Perkantoran propinsi DIY. Nama-nama dan jumlah guru yang akan menjadi peserta di koordinasikan oleh pengurus MGMP tingkat propinsi. Seluruh peserta yang diundang sebanyak 22 orang, dari 21 sekolah.
Tahap kegiatan Diseminasi dan Sosialisasi media dilaksanakan pada tanggal 30 Oktober 2009. Pelaksanaan tahap ini diselenggarakan di Laboratorium Komputer Jurusan Pendidikan Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Peserta yang hadir mengikuti diseminasi dan sosialisasi media berjumlah 19 orang. Terdapat 3 orang guru yang tidak hadir tanpa memberikan keterangan. Hasil dari diseminasi dan sosialisasi media adalah seluruh peserta yang hadir mampu mengoperasikan media dan bersedia untuk memanfaatkan dalam pembelajaran di sekolah. Namun karena materi yang dikembangkan dalam media merupakan materi yang sudah diajarkan, maka hanya sebagian guru yang dapat menerapkan dalam pembelajaran di sekolah semester ini.
Sekolah yang dapat mencoba memanfaatkan media pada semester ini adalah SMK Negeri 1 Bantul, SMK Negeri 1 Depok Sleman, SMK 17 Bantul, dan SMK Negeri 1 Pengasih kulon Progo. Pemanfaatan di 4 sekolah tersebut dilaksanakan pada tanggal 2 sampai dengan 7 Nopember 2009.
Media pembelajaran interaktif yang dikembangkan didesain untuk digunakan secara individual. Namun dikarenakan keterbatasan fasilitas komputer yang ada di sekolah, maka guru-guru memanfaatkan media tersebut secara klasikal. Akibat penggunaan secara klasikal ini, maka tampilan media melalui LCP Proyektor di depan kelas kurang maksimal, terutama tampilan teks yang kurang besar. Berdasarkan pengamatan dan wawancara dengan siswa, media yang digunakan sangat menarik dan interaktif. Para siswa menghendaki untuk diberi media setiap siswa satu CD media agar dapat menggunakan media tersebut secara individual.
Menyadari manfaat media dan pentingnya kemampuan mengembangkan media pembelajaran, para guru menghendaki diberi keterampilan membuat media interaktif berbasis komputer. Untuk memfasilitasi keinginan guru-guru tersebut, MGMP akan mengadakan pelatihan pengembangan media interaktif bekerjasama dengan pelaksana PPM.

D. PENUTUP
1. Kesimpulan
Kegiatan PPM Inovatif berupa pemanfaatan media pembelajaran interaktif dalam pembelajaran Kearsipan di SMK program keahlian Administrasi Perkantoran telah dapat dilaksanakan dengan baik. Pelaksanaan kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar berkat kerjasama dengan MGMP Administrasi Perkantoran propinsi DIY.
Berdasarkan pengamatan terhadap pemanfaatan media pembelajaran interaktif di sekolah, sebagian besar sekolah hanya dapat memanfaatkan media tersebut secara klasikal. Seluruh siswa yang mengikuti pelajaran dengan menggunakan media interaktif menyatakan senang dan lebih mudah menangkap materi yang disajikan.
2. Saran
Pemanfaatan media pembelajaran interaktif idealnya dilakukan secara individual. Setiap siswa seharusnya mendapatkan 1 CD pembelajaran interaktif. Oleh karena itu, agar dapat memproduksi media sesuai dengan jumlah siswa maka diperlukan dana yang lebih besar.
















DAFTAR PUSTAKA

Azhar Arsyad. (2007). Media Pembelajaran (cetakan kesembilan). Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Chee, Tan Seng and Wong, Angela F.L. (2003). Teaching and learning with technology : an Asia-Pasific perspective. First Lok Yang Road, Singapore : Pearson Education Asia Pte. Ltd.

Depdiknas. (2007) KTSP SMK. Jakarta : Depdiknas

Gagne, Robert M. and Leslie J. Briggs. (1979) Priciples of instructional design. New York : Rinehart and Winston.

Heinich, R., Molenda, M., Russel, J. D., & Smaldino, S. E. (1996). Instructional media and technologies for learning (4th ed.). Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall, Inc., A Simon & Schuster Company.

Lee, Willian W. & Owen, Diana L. (2004). Multimedia Based Instruktional Design. San Fransisco : Pfeiffer.

Seels, Barbara B & Rita C. Richey. 1994. Instructional technology : the definition and domains of the field. Washington, DC : AECT.

Seels, B.B. & Glasgow, Z. (1990). Exercises in instructional design. Columbus: Merril Publishing Company

Sunaryo Sunarto (September 2002). Pengembangan media pembelajaran berbasis TI. Makalah disajikan dalam Lokakarya Desain Pembelajaran, di Universitas Muhammadiyah Purworejo

Suranto. (2005). Komunikasi Perkantoran. Yogjakarta : Wahana Grafika

Wang Qiyun & Cheung W. Sum (2003). Designing hypermedia learning enviroments. Dalam Chee, T.S & Wong, A.F.L (Eds.), Teaching and Learning with Technology: An Asia-Pacific perspective (pp. 216-231). First Lok Yang Road, Singapore: Pearson Education Asia Pte. Ltd

Rabu, 22 Juni 2016

MASA KEMAJUAN ISLAM (650-1000 M)

MASA KEMAJUAN ISLAM (650-1000 M)

A. Khalifah Rasyidah
Nabi Muhammad SAW tidak meninggalkan wasiat tentang siapa yang akan menggantikan beliau sebagai pemimpin politik umat Islam setelah beliau wafat. Beliau tampaknya menyerahkan persoalan tersebut kepada kaum muslimin sendiri untuk menentukannya. Karena itulah, tidak lama setelah beliau wafat beleum lagi jenazahnya dimakamkan, sejumlah tokoh Muhajirin dan anshor berkumpul di balai kota Bani Sa'adiah, Madinah. Mereka memusyawarahkan siapa yang akan dipilih menjadi pemimpin. Musyawarah itu berjalan alot karena masing-masing pihak, baik Muhajirin maupun anshar sama-sama merasa berhak menjadi pemimpin umat islam. Namun, dengan semangat ukhuwah Islamiyah yang tinggi, akhirnya Abu Bakar terpilih. Rupanya, semangat keagamaan Abu Bakar mendapat penghargaan yang tinggi dari umat Islam, sehingga masing-masing pihak mnerima dan membaiatnya.
Sebagai pemimpin umat Islam setelah rasul, Abu Bakar disebut Khalifah Rasulillah (pengganti rasul)yang dalam perkembangan selanjutnya disebut khalifah saja.
Khalifah adalahpemimpin yang diangkat sesudah nabi wapat untuk menggantikanbeliau melanjutkan tugas-tugas sebagai pemimpin agama dan kepala pemerintahan.
Abu Bakar menjadi khalifah hanya 2 tahun. Pada tahun 634 M ia meninggal dunia. Masa sesingkat itu habis menyelesaikan persoalan dalam negeri terutama tantangan yang ditimbulkan oleh suku-suku bangsa Arab yang tidak mau tunduk lagi kepada pemerintahan Madinah.Meraka menganggap, bhawa perjanjian yang dibuat dengan Nabi Muhammad Saw dengan sendirinya batal setelah nabi wafat. Karena itu, mereka menentang Abu Bakar. Karena sikap keras kepala dan pertentangan mereka yang dpat membahayakan agama dan pemerintahan, Abu Bakar menyelesaikan persoalan ini dengan apa yang disebut Perang Riddah (perang melawan kemurtadan). Khalid ibn Al-Walid adalah jenderal yang banyak berjasa dalam perang Riddah ini.
Tampaknya, kekuasaan yang dijalankanpada masa khalifah Abu Bakar, sebagaimana pada masa Rasulullah, bersifat sentral:kekuasaan legislatif, eksekutif dan yudikatif terpusat ditangan khalifah. Selain menjalankan roda pemerintahan, khalifah juga melaksanakan hukum. Meskipun demikian, seperti juga Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar selalu mengajak sahabat-sahabatnya bermusyawarah.
Setelah menyelesaikan urusan perang dalam negeri, barulah Abu Bkar mengirim kekuatan ke luar Arabia. Khalid bin Walid dikirim ke Irak dan dpat menguasai Al HIrah di tahun 634 M. Ke Syria dikirim ekspedisi dibawah pimpinan empat jenderal yauitu Abu UBaidah, Amr ibn Ash, Yazid ibn Abi Sufyan dan Syurahbil. Sebelumnya pasukan dipimpin oleh Usamah yang masih berusia 18 tahun. Untuk memperkuat tentara ini, Khalid ibn Walid diperintahkan meninggalkan Irak dan melalui gurun pasir yang dijalani, ia sampai ke Syria.
Abu Bakar meninggal dunia, sementara barisan depan pasukan Islam sedang mnegancam Palestina, Irak, dan kerajaan HIrah.Ia diganti oleh "tangan kanan"nya, Umar bin Khatab. Ketika Abu Bakar sakit dan merasa ajalnya sudah dekat, ia bermusyawarah dengan para pemuka sahabat, kemudian mengangkat Umar sebagai penggantinya dengan maksud untuk mencegah terjadinya perselisihan dan perpecahan dikalangan umat islam.
Kebijaksanaan Abu Bakar ternyata diterima masyarakat yang secara beramai-ramai membaiat Umar. Umar menyebut dirinya Khalifah Khalifati Rasulillah (pengganti dari pengganti Rasulullah). Ia juga memperkenalkan istilah Amir Al Mu'minin( komandan orang-orang yang beriman).
Dizaman Umar gelombang ekspansi (perluasan daerah) pertaman terajdi di ibukota Syria, Damaskus jatuh pada tahun 635 M dan setahun kemudian, setelah tentara Bizantium kalah dipertempuran Yarmuk, seluruh daerah Syria jatuh ke baah kekeuasaan Islam. Dengan memakai Syria sebagai basis ekspansi diteruskan ke Mesir dibawah pimpinan Amr bin Ash dan ke Irak dibawah pimpinan Saad bin Abi Waqqash. Iskandaria ibukota Mesir ditajlukkan tahun 614 M. Dengan demikian, Mesir jatuh kebawah kekeuasaan Islam. Al- Qadisiyah, sebuha kota dekat Hirah di Irak jatuh pada tahun 637 M. Dari sana serangan dilanjutkan ke ibu kota Persia, Al Madain yang jatuh pada tahun itu juga.
Pada tahun 641 M, Mosul dapat dikuasai. Dengan demikian pada masa kep[emimpinan Umar, wilayah kekuasaan Islam sudah meliputi Jazirah Arabia, Palestina, Syria sebagian besar wilayah Persia, dan Mesir.
Karena perluasan daerah terjadi dengan cepat, Umar segera mengatus administrasi nengara dengan mencontoh administrasi yang sudah berkembang terutama di Persia. Adminsitrasi pemerintahan diatur menjadi 8 wilayah provinsi : Makkah< Madinah< Syria, Jazirah< Basrah< kUfah< Palestina, dan Mesir. Bberapa departemen yang dipandang perlu didirikan. Pada masanya mulai diatur dan ditertibkan sistem pembayaran gaji dan pajak taanah.
Pengadilan didirikan dlam rangka memisahkan lembaga yudikatif dengan lembaga ekssekutif. Untuk menjaga kemanan dan ketertiban, jawatan kepolisisan dibentuk. Demikian pula jawatan pekerjaan umum. Umar juga mendirikan Bait al Mal, menenpa mata uang dan menciptakan tahun hijrah.
Umar memerintah selama sepuluh tahun (13-23H/634-644M). Masa jabatannya berakhir dengan kematian. Dia dibunuh oleh seorang budak Persia bernama Abu Lu'lu'ah. Untuk menentukan penggantinya Umar tidak menempuh jalan yang dilakukan Abu Bakar. Dia menunjuk orang sahabatnya dan meminta kepada mereka untuk memilih slaha seorang diantaranyamenjadi khalifah. Enam orang tersebut adalah  Usman, Ali, Thalhah, Zubair, Saad bin Abi Waqqas dan Abdurrahman bin Auf. Setelah uMar wafat, tim ini bermusyawrah dan berhasil menunjuk Usman sebagai khalifah, melalaui persasinganyang agak ketat dengan Ali bin Abi Thalib.
Dimasa pemerintahan Usman (644-655), Armenis, Tunisia, Cyprus, Rhodes dan bagian yang tersisa dari Persia, Transoxania, dan Tabaristan berhasil direbut. Ekspansi Islam pertama berhenti sampai disini.

Sejarah dan Perkembangan Internet

Sebagian besar penduduk dunia saat ini sudah memanfaatkan internet, bahkan bisa dikatakan seluruh rakyat yang ada dibelahan dunis khususnya di daerah perkotaan sudah mengenyam akses internet. Meskipun demikian, ternyata masih banyak orang yang belum  menikmati akses menuju internet.

Penyebabnya adalah daerah yang terlampaui jauh untuk dijangkau jaringan internet, kurangnya perhatian dari pemerintah setempat akan kebutuhan internet dalam kehidupan terlebih untuk dunia pendidikan.

Tahukah Kamu? Sejarah Internet berawal dari diciptakannya teknologi jaringan komputer pada tahun 1960. Apa itu jaringan komputer? Seperti yang sudah dibahas dalam postingan sebelumnya dalam pengertian jaringan komputer dan manfaatnya, namun secara singkat jaringan komputer dapat artikan sebagai sekumpulan komputer-komputer yang terhubung satu sama lain dengan menggunakan kabel dalam satu ruang yang sama, sperti kantor, sekolah, perusahaan dan lain-lain

Sejarah Perkembangan Internet dari Awal Sampai Sekarang

Perkembangan internet dunia sangatlah pesat. Bagaimana tidak, pasalnya setiap orang menggunkan internet setiap harinya, jika sebelumnya internet hanya bisa dinikmati oleh beberapa orang tertentu saja dan fungsinya terbatas. Saat ini, seluruh orang dapat menggunakan internet dgn akses informasi yang jauh lebih luas dan fungsi yang lebih bermacam macam.

Aspek itu pastinya ditenggarai oleh penemuan-penemuan hebat yang ada di internet itu sendiri. Bisa saja hanya penduduk daerah pedesaan di Indonesia saja yg belum terdapat akses internet, sebab pembangunan jaringan internet di Indonesia kurang merata.

Kita yang merupakan pengguna internet di era yg canggih ini pastinya sangat berguna jikalau menggali ilmu tentang sejarah perkembangan internet, sbg tanda terima kasih kita lantaran internet saat ini sudah mengubah peradaban dunia. Sebab kami rasa barangkali banyak orang yg amat sangat tergantung kepada internet dalam kehidupan sehari-harinya, mulai dari penggunaan Sosmed, membaca artikel menarik diblog, sampai aktivitas chatting dgn sahabat terdekat.

Sejarah Internet dari Awal Sampai Sekarang
1957
Uni Sovyet (kini Rusia) meluncurkan wahana luar angkasa, Sputnik.

1958
Sebagai buntut dari "kekalahan" Amerika Serikat dalam meluncurkan wahana luar angkasa, dibentuklah suatu badan didalam Departemen Pertahanan Amerika Serikat, Advanced Research Projects Agency (ARPA) bertujuan supaya Amerika Serikat bisa meningkatkan ilmu pengetahuan dan technologi negeri tersebut. Salah satu sasarannya ialah tehnologi komputer.

1962
Sejarah dimulai pada tanggal Agustus 1962 dan pembuat internet pertama kali dikemukakan oleh seorang bernama J.C.R Licklider dari MIT Massachutts Institute of Technology. Rencana awal disebut “Galactic Network” oleh dia. Dirinya menyampaikan menyangkut dengan cara apa jaringan global yg mengijinkan orang mampu terhubung data dan program dari mana saja.

Pada Oktober 1962, Dia mengepalai program penelitian komputer di ARPA yaitu bidang dari Departmenet Pertahanan Amerika Serikat. 
J._C._R._Licklider

Proyek dari ARPANET yaitu membuat rancangan suatu bentuk jaringan, kehandalan dan seberapa besar informasi akan dipindahkan. yang hasilnya seluruhnya standar yg mereka memastikan jadi cikal bakal pembangunan protokol baru yg kini kita kenal dgn istilah TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).
Sejarah awal dibangunnya proyek itu merupakan utk kepentingan militer. Pada waktu itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) menciptakan sistem jaringan komputer yang menyebar dengan menghubungkan computer di daerah-daerah vital utk mengatasi masalah seandainya terjadi serangan nuklir. Dan untuk menghindari terjadinya kabar terpusat, yg jika terjadi perang akan mudah dihancurkan.
1960
Teori berkenaan packet-switching mampu diimplementasikan dalam dunia nyata.

1965
Istilah "Hypertext" dikeluarkan oleh Ted Nelson.

1966
Pada tahun 1966, Larry Roberts mengembangkan gagasan jaringan komputer. Setelah Itu dia merencanakan jaringan yg dinamakan dengan ARPANET yang dipublikasikan sekitar th 1967. Pada thn 1969 ARPANET sudah melibatkan empat buah komputer yg terkoneksi.

Sejarah internet juga dimulai dengan komputer pertama berada di University of California Los Angelos, komputer kedua berada di Stanford Research Institute, komputer ketiga berada di University of California Barbara dan komputer ke empat berada di University Utah.
1968
Jaringan Tymnet dibuat.

1971
Pada thn 1971, jumlah komputer yg membuka ke ARPANET mencapai 14 komputer. Pada thn ini protokol Telnet dan FTP sukses dibangun. Pada thn 1972, Larry Roberts & Bob Kahn mengenalkan ARPANET pada konferensi ICCC yg di selenggarakan di Washignton DC.

Sejarah Perkembangan Internet
 - Pada thn 1972, Ray Tomliinson memeparkan program yg mengizinkan surat elektronik dikirimkan ke jaringan ARPNET. Beliaulah yg membuat desain konversi “user@host.” Di tahunh ini juga ARPANET memakai NCP untuk menstransfer data.

Pada tahun yang sama, ARPA beruah nama jadi DARPA. Penambahan huruf "D" berasal dari kata Defense. Pada tahun ini ARPANET lakukan koneksi international yg dimulai dari University College of London dan Royal Establishment di Norwegia.
1971
Anggota jaringan ARPANET bertambah jadi 23 buah node komputer, yg terdiri atas komputer-komputer utk riset milik pemerintah Amerika Serikat & kampus.

1972
Suatu kelompok kerja yang dinamakan dengan International Network Working Group (INWG) dibuat untuk meningkatkan teknologi jaringan komputer dan juga menciptakan standar-standar utk jaringan komputer, termasuk juga di antaranya ialah Internet. Pembicara pertama dari organisasi ini adalah Vint Cerf, yg setelah itu dinamakan juga sebagai "Bapak Internet".
1974
Vint Cerf & Bob Kahn mempublikasikan spek detil protokol Transmission Control Protocol (TCP) dalam artikel "A Protocol for Packet Network Interconnection".

1974
Bolt, Beranet dan Newman (BBN), pontraktor utk ARPANET, mengakses suatu version komersial dari ARPANET yang mereka sebut Telenet.

1977
Telah ada 111 perangkat komputer yg sudah membuka ke ARPANET.

1978
Protokol TCP dipecah jadi dua sektor, yaitu Transmission Control Protocol dan Internet Protocol (TCP/IP). Unix to Copy Protocol ditemukan di Labolatorium Bell. Program ini bermanfaat untuk meneransfer file. Pada thn 1979, News grup yg diberi nama USENET beroperasi dgn basic UUCP.
Penciptanya yaitu Tom Truscott, Jim Ellis dan Steven Bellovin dari Kampus North Carolifornia. Pengguna dari seluruh dunia bergabung ke kelompok diskusi ini untuk membicarakan masalah jaringan, politik, agama topok-topik yang lainnya.
Awal 1980-an
Komputer pribadi (PC) mewabah dan jadi bagian hidup manusia. Tahun ini tertulis ARPANET sudah mempunyai anggota sampai 213 host yang terakses. Pelayanan BITNET (Because It's Time Network) dimulai dgn menyediakan pelayanan e-mail, mailing list dan File Transfer Protocol (FTP).

1982
Sejarah internet pada thn 1982 DCA atau Defense Communication Agency & DARPA mencetak protokol yg dinamakan TCP/IP utk ARPANET. Setelah Itu, Departemen Pertahanan Amerika Serikat menyebut TCP/IP sbg satu buah sntadar. Pada saat itulah internet didefinisikan yang merupakan sekumpulan jaringan yang menggunakan TCP/IP juga sebagai protokol.

1983
John Postel, Paul Mockapetris dan Craig Partidge mengembangkan Domain Name Sistem (DNS) dan mengusulkan system pengamatan berbentuk user@host.cdomain. Pada thn 1984 DNS dikenalkan di internet dgn menyebut nama-nama kategori domain seperti . gov, .mil,.org,.net dan.com .

1986
Pada thn 1986 TCP/IP sejak mulai tersedia dalam workstaiton dan computer. Tahun ini juga National Science Foundation mendanai NSFNET yang merupakan tulang punggung internet berkapasitas 56 kbps & mengatur internet cuma ditujukan utk kebutuhan riset dan pemerintah yg bersifat non-komersial.

1986
Dikenalkan system nama domain, yang saat ini dikenal dgn DNS (Domain Name Sistem) yang berfungsi untuk menyeragamkan system pemberian nama alamat di jaringan komputer.

2000-an
Internet berkembang demikian pesat, faktor ini bisa dibuktikkan dengan munculnya milyaran website didunia. Dan usaha digital juga sudah jadi trend di berkat perkembangan dari internet.